Seperti janji gua, gua akan nampilin satu ONGOING fic gua ttg esper, mungkin bakal gua lanjut lengkap di FFn, review yo~
--
Title: Sands of Reyvateil ~Virtue and Escape~
Author: Kuroi-oneesan aka Mimo
Rating: T
Genre: Action, Supranatural, Drama, Crossover
Fandom: Persona 3-4, Ar Tonelico 1-2, Mana Khemia 2
Setting cerita hanya beberapa bulan setelah cerita Souji Silly Days. Cerita disini agak berbelit-belit dan beralur campur. Harap menikmati segala yang terjadi. Oh, baca juga Souji Silly Days bila ingin tahu apa yang terjadi sebelumnya. Setting juga sedikit diambil dari anime To Aru Kagaku no Railgun.
--
[Phase : 1 Her Reality, Amusing]
Kesadaran…
Hati…
Nyawa…
Kekuatan…
Apakah…itu semua ada?
Apakah itu semua…bisa kukendalikan?
Tolong…aku…
--
Ar Ciel
A.D. 3776
Kondisi di berbagai tempat kembali stabil, seperti biasanya. Mir, beta-type Reyvateil yang nyaris menghancurkan dunia sekali itu—hendak ke Firefly Alley mengunjungi sahabat baiknya Spica. Tapi, Mir sedang memutar-mutar ga jelas di pusat Ar Ciel, dia belum lama kembali ke Ar Ciel setelah nyasar di Inaba.
“……Oh?” Mir menatap langit sejenak, merasa ada yang aneh. “Langitnya berubah warna, apa mau hujan, ya?”
PIIP PIIP PIIP
HP milik Mir berbunyi kencang, ada telpon dari Ayatane.
“…Ya? Ada apa, Ayatane?”
“Tolong, mother!! Cepatlah ke Artonelico tower!!” teriak Ayatane ditelpon.
“…Ke—Kenapa?” Mir malah ikutan panik. “Jelaskan—Ayatane!!”
Telponnya terputus, masih dengan ekspresi panik, Mir pun menuju Ar Tonelico tower.
Ar Tonelico Tower .
Top of the Tower.
Ayatane berdiri di sana , Shurelia ada tak sadarkan diri di gendong oleh Ayatane. Raut wajah Ayatane tampa k lebih serius dari biasanya.
“Ayatane…” Mir merendahkan suaranya. “Kenapa…Shurelia?” Mir mendekati Ayatane
“JANGAN MENDEKAT , MO THER!!” Ayatane mencoba mencegah Mir. “Atau kau juga akan—!!“
BZZT!!
“…GH?!” Mir yang mendekati Shurelia malah jatuh pingsan.
“…MOTHER?!”
Ayatane mencoba mendeteksi kesalahan yang ada di Shurelia dan Mir. Percuma, tidak ada deteksi kesalahan, mungkin ia harus membawa Mir dan Shurelia ke Dive Shop terdekat.
“Ada yang aneh…” pikir Ayatane. “…Tampaknya…, Shurelia di-hack, sama seperti kasus Frelia di Metafalica dulu…”
Sesaat Ayatane melangkahkan diri keluar dari tower, entah kenapa…Shurelia dan Mir yang ia pegang menghilang!
“…Mo…ther? Shurelia-…sama?”
Ditempat-tempat lain juga terjadi hal yang serupa, anehnya, bisa dibilang seluruh dimensi dan seluruh time space merasakan hal yang sama.
Inaba, 21 Juli, pukul 11:59 AM
Terjadi gempa bumi disini…
Yosuke kebetulan sedang ada di Dojima Residence, ngerjain PR bareng Souji.
“Oh? Gempa?” ujar Yosuke enteng-enteng saja.
“Tapi kok gempanya agak lama yah? Biasanya berapa menit juga selesai…”
BZZZZZT!!
“UWAAGH!!” teriak Souji. “Suara apaan itu?!”
“…Entahlah…HAH?!”
“A—kenapa, Yosuke?”
“Coba…lihat keluar!!”
Diluar sana , Inaba…ada yang berbeda.
Inaba jadi lebih terang dan lebih sepi dari yang tadi.
“Apa-apaan ini, Yosuke…?”
“Entahlah, tapi aku akan coba cek TV dan internet, kau cek luar sana , Souji!” perintah Yosuke. “Tampa knya suara tadi itu…berasal dari dimensi lain seperti saat datangnya Chloe.”
Souji mencoba pergi keluar rumah.
Yang ia lihat pertama kali adalah…ada banyak murid dengan tiga seragam yang berbeda.
Lalu ada oran g yang bisa melakukan telekinesis.
Dan juga…
“…Yo.” Cowok itu menyapa Souji. “Kau masih ingat aku kan ? Aku temannya Minato Arisato waktu itu…”
“Ooh, Sanada-san?” kata Souji, mulai tenang. “Kenapa kau kemari lagi?”
“Ah…bisa kubilang, aku dipanggil kemari oleh sebuah suara aneh…”
“…Eh?” Souji semakin merasa clueless.
“…Chloe tak ada dikasurmu lagi kan , Souji?” tanya Aki setengah bercanda. “Kau ingat? Chloe datang tiba-tiba begitu saja karena disorted space yang dilakukan oleh Nyx, jadi mungkin saja kejadian kali ini juga disorted space…”
Souji yang menden gar perkataan Aki pun langsung berlari kabur ke rumah.
“O—Oi! Souji!!”
Sementara itu, Yosuke mencoba memakai hape-nya untuk internetan mencari info soal apa yang terjadi.
“…tch, no signal? Berar ti aku harus coba cari sinyal di kamar Souji…” Yosuke menaiki tangga menuju lantai atas.
Yosuke membuka kama r Souji, dan masuk ke dalam.
“………………………Eh?”
Yang dilihat Yosuke kurang lebih sama seperti yang pernah dialami Souji. Lagi-lagi ada oran g di tempat tidur Souji—tapi keadaannya lebih parah—dua oran g itu tampa knya sudah sekarat.
Yang satu bisa Yosuke kenali sebagai Mir, dan satu lagi belum ia kenali sama sekali—Shurelia.
“A—apa yang terjadi?!” Yosuke mengangkat Shurelia yang tergeletak tak berdaya itu. “…Jawab aku—HOI!!”
“Yosuke!! Apa yang terjadi—eh?” Souji mendobrak pintu kamar dan melihat Yosuke yang mencoba menyadarkan dua oran g sekarat itu.
“Bawa mereka ke rumah sakit—Souji!!” teriak Yosuke. “Cepat!!”
Entah kenapa rumah sakit menjadi lebih canggih dari biasanya.
Mungkin sudah ribuan tahun lebih maju dari tahun 2012.
Akihiko ikut menemani mereka berdua menunggu cewek misterius itu.
“Yang satu itu…Mir, kan ?” tanya Souji pada Yosuke. “Yang satu lagi siapa? Temannya?”
“Mungkin…” simpul Yosuke. “…Lagi-lagi kasus Disorted Space…, mungkin yang ini agak lebih parah. Teknologi disini tiba-tiba maju…”
“Oh, ya. Tadi aku keliling kota dan tampa knya semua punya Esper Ability sekarang.” Akihiko menambahkan sedikit.
“Es…per?”
Akihiko menjelaskan esper pada Yosuke dan Souji. Esper adalah manusia yang mempunyai kekuatan diluar batas. Kemampuan mereka bisa beragam dan unik.
“Ooh…” simpul Souji. “Apa kami juga esper?”
“Entahlah, tapi kemungkinan besar sih iya. Karena sekarang sistem dunia adalah esper.” Aki kembali menjelaskan. “Aku baru dapat telpon dari Mitsuru, aku mengurus kelompok #1-A esper yang ada di kota ini mulai besok.”
“Apa lagi itu?” Yosuke kebingungan. “Bisa kau jelaskan semuanya, Sana da-san?”
“Yosh…kurasa pihak sekolah kalian akan menjelaskannya besok--”
GRAAAAAAKKK!!
Pintu ruangan dimana Mir dan Shurelia dirawat terbuka. Muncul seorang dokter disana.
“…Kedua pasien itu tidak apa-apa…cuma kasus Simple Hacked Binary Field—Binary Field-nya di hack.” jelas sang dokter. “Sebentar lagi juga pasti sadar, aku sudah menstabilkan D-Waves dan H-Waves yang ada di otaknya.”
Mereka bertiga diam saja, dan dokter itu pun berlalu pergi.
“…Apaan juga penjelasan itu…H Waves? D-Waves?” Yosuke makin mengerutkan keningnya. “Coba kita ke dalam Souji!”
“Oke—eh?” Souji yang hendak melangkah terdiam melihat papan nama di depan pintunya. “Ini…ruangan untuk 3 oran g ya?”
“Iya—huh?!”
“Oi, ada apa dengan kalian semua?” tanya Aki kebingungan.
“Amagi…Yukiko?” Yosuke menunjuk papan nama itu. “Amagi-san juga dirawat?”
“Oh, pasien yang satu itu menderita Crashed Minds beberapa jam yang lalu.” Suster mendekati Yosuke dkk. “Kondisinya sudah membaik sih, kalian mau menjenguk pasien lain, kan ?”
“I, iya suster…” Yosuke masih ingin bertanya. “…Kenapa banyak kasus seperti ini ya, suster?”
“Mungkin karena… Wave Transmitter yang lepas kendali?”
Suster itu berbalik meninggalkan mereka, Aki pun menyuruh Yosuke dan Souji untuk masuk saja ke dalam, sementara ia akan mencari informasi sendiri pada staff terdekat di rumah sakit itu.
Room 177, Inaba Municipal Hospital
Yukiko, Mir dan Shurelia ada di ruangan yang sama—masih tak sadarkan diri.
Souji mendekati jendela besar yang ada di sebelah Shurelia, memperhatikan keadaan kota sekitar. Ada sekolah baru yang benar-benar baru saja ia lihat tengah berdiri di dekat rumah sakit—Gekkoukan High School .
“…Itu sekolah apa?” gumam Souji. “Sama dengan logo seragam milik Sana da-san…”
“Gekkou-High…” kata Yosuke. “Kenapa sekolah ini ada disini? Kita sudah punya Yasogami High.”
“Oh…ada beberapa murid lewat dengan seragam… St. Hermelin?” Souji mendekatkan matanya ke arah beberapa oran g yang lewat. “Dan ada juga itu…Seven Sister High?”
“…Ngh…”
“…Mir?!” Yosuke setengah kaget melihat Mir sudah kembali sadar. “Kau…tidak apa-apa?!”
“A…aku mendekati Ayatane…Shurelia tidak sadarkan diri dan…seseorang…mengontrol Cosmosphere milikku dari dalam…” jelas Mir perlahan. “…Hacker…”
“Cosmo…sphere?” Yosuke memikirkan hal itu sebentar. “Kau itu sebenarnya apa sih…?”
“…Ba—bagaimana dengan Shurelia?! Di—dia kenapa?!” kata Mir tergagap.
“Istirahatlah dulu, Mir. Shurelia itu belum bangun dari tidurnya…” Souji menahan bahu Mir dan merebahkannya lagi di tempat tidur.
“…Mir…?” panggil sebuah suara.
“Shurelia…!”
“Oh…, ia sudah siuman, Yosuke.” Souji menarik lengan Yosuke.
“…Sebenarnya, apa yang terjadi padamu, Shurelia?”
“…” Ia terdiam sejenak. “Ada yang datang ke Binary Field- ku, sebelum Ayatane datang. Ia menanyaiku sebuah pertanyaan dan tiba-tiba semua menjadi gelap…”
“Lagi-lagi…hacker?” simpul Mir.
“Hei, hei…” Yosuke memutuskan pembicaraan mereka. “…Sebenarnya Binary Field itu apa sih?”
“Binary Field itu…nama sebuah tempat di pikiran Reyvateil Origin.” Mir menjelaskan. “Simpulkan saja sebagai nama sebuah tempat, puas?”
Souji cukup mengerti, tetapi tidak untuk Yosuke.
“…Lalu, apa yang disebut Hacker ini?” tanya Yosuke. “Aku belum sama sekali dengar hal ini…”
“Hmm…Hacker adalah oran g yang masuk dengan paksa tanpa ijin—seperti halnya computer hacker, bedanya ini adalah Mind Hacker, mereka menyusupi bawah sadar orang lain dan mengontrolnya.” Shurelia menjelaskannya pada Yosuke.
Yukiko tak kunjung siuman, Yosuke dan Souji sekarang hanya bisa menden garkan ceramah panjang Mir dan Shurelia.
“Amagi-san…” gumam Yosuke pelan.
“Dia…korban Crashed Mind, kan ?” tebak Mir. “…Bisa kupulihkan, kalian mau?”
“…Hah? Mir, tunggu. Kau mau melakukan Hack juga, kan ?!” cegah Shurelia.
“Tak ada cara lainnya, kan ? Ini adalah cara tersingkat agar gelombang otaknya kembali normal dalam waktu singkat.”
“Tch…ya sudahlah. Jangan macam-macam selain itu, ya?”
Mir lompat dari kasurnya dan mendekati Yukiko. Ia memegang dahi Yukiko dan diam disana beberapa menit, lalu ia kembali lagi ke tempat tidurnya.
“Wah…apa yang baru saja kau lakukan, Mir?” Souji terkejut.
“Seperti yang dibilang Shurelia, aku memasuki pikirannya dan membetulkannya.” Mir membalik badannya. “Sebentar lagi juga ia akan sadar.”
Dan…benar, Yukiko langsung membuka matanya, dan duduk di tempat tidurnya.
“…Nggh…Apa yang…?” Yukiko memegangi kepalanya.
“Amagi-san!!” sahut Souji. “Kau tidak apa-apa?”
“I, iya…sudah tidak ada apa-apa lagi di dalam otakku…tadi ada…seseorang disana.”
Mir dan Shurelia spontan terkejut.
“Kau bukan Reyvateil, kan ?!” Shurelia panik. “Ta—tapi ada oran g di dalam pikiranmu?! Kok bisa?!”
“Entahlah…tiba-tiba saja aku kehilangan kesadaranku saat aku sedang di kamar…” jelas Yukiko. “Dan…oran g itu mengganggu pikiranku sampai Mir ‘menghapus’ oran g tersebut.”
“Mir? Kau bisa merasakan data oran g tersebut barusan?” tanya Souji.
”Tidak, tidak sama sekali…” Mir mengernyitkan dahinya. “Aku cuma merasakan gelombang di otak Yukiko tak beraturan…itu saja.”
”Tidak, tidak sama sekali…” Mir mengernyitkan dahinya. “Aku cuma merasakan gelombang di otak Yukiko tak beraturan…itu saja.”
Kamuflase? Begitu pikir Yosuke. Ia sendiri tak mengerti soal gelombang otak, esper dan apalah itu. Yosuke saja sering tertidur di kelas—menden gar hal-hal berbau teknologi rumit seperti ini hanya membuat otaknya mau meledak.
“Aku sendiri tidak mengerti apa yang terjadi padaku tadi…” Yukiko berusaha mengurutkan kejadian. “Semua larut begitu saja…”
“Begitu…tak ada petunjuk sama sekali…” Shurelia diam saja.
“Mungkin…kita akan menemukan petunjuknya kalau sudah menelusuri kota .” Souji menyimpulkan demikian. “…Kelihatannya jam besuk sudah habis, jadi kami mohon permisi, ya…”^^
Souji dan Yosuke meninggalkan kama r itu, masih dalam tanda tanya besar.
Apa yang terjadi kali ini?
Dan…Apa maksud dari esper, serta empat sekolah yang kini ada di Inaba?
--
wew... long fic nee? emang ficnya agak rada-rada misterius campur aduk gimana gitu lah huah huah. btw,emang ficnya kelewat gaje, dan mohon dimaafkan bila ada kata-kata yang salah. Ada review?
please review ya ^^ ntar bakal gua lanjutin lagi di FFn gua
buh-bye~
"I want to be useful..., but I know I can't be..."
No comments:
Post a Comment