Assalamualaikum wr. wb.
Untuk memperjelas, yang akan saya post bukanlah tentang perotakuan saya tentang fandom Persona, namun arti dari kata Persona itu sendiri, yaitu 'topeng' dan 'personalita'.
Sejak SMA, saya punya kebiasaan yang bisa disebut entah baik atau buruk:
mengamati personality orang -- sayanya yang emang (mungkin) kebanyakan nonton
Kokoro Connect sampe-sampe ngepost beginian.
Di kesan saya, saya cenderung
self-less freak seperti Yaegashi Taichi karena saya mengaku punya empati berlebihan, dan, kadang kalo saya menghawatirkan satu hal atau satu individu, rasanya bakalan kebawa terus-terusan, pengen nolongin atau apalah hal-hal lain, saya pernah menjelaskan di post-post sebelumnya ^ ^; namun sentimentil seperti Okita Sawa.
saya ada anggapan mirip Sawa sih, mulai dari rambut, koreografer ngaco (?) yah, minus di bagian oppai--/heh
Sementara dilain pihak ada apatisme, yang merupakan kebalikan dari empati. Saya yakin dua hal itu merupakan kontradiksi. Apatis berarti tidak peduli dan empati sangat peduli, ini hal yang lumayan meresahkan bila keduanya bertemu =))
Sebagai orang yang lumayan penyendiri, saya menjadi selfless freak karena saya yang nggak punya saudara dan cenderung untuk terus punya temen. Saya juga tipenya suka berputar-putar dan nggak tepat di satu titik ketika berargumen.
Ngomong-ngomong soal topeng, apa sih topeng?
Menurut Igor kan
Persona adalah alat untuk menghadapi hidup: di pengertian real-nya, kita bergonta-ganti personalita untuk beradaptasi dan melangsungkan kehidupan. Tanpa bisa memakai topeng dengan baik, kita akan mendapat banyak kesulitan. Hampir semua orang pasti memakai topeng mereka, menyembunyikan segala yang tidak perlu dilihat, misal dalam bentuk senyuman palsu atau sikap.
Kurang lebih segini post saya untuk kali ini.
Jaa nee kalo saya lagi nggak sibuk ^ ^